Cari Blog Ini

Selasa, 29 Januari 2013

Fakta Bajaj


Fakta Menarik Tentang Bajaj Bajaj sangat bising dan asapnya seperti kebakaran, berdiri dibelakang bajaj bisa merupakan salah satu musibah. Bajaj suka menikung sembarangan, dan gawatnya secara tiba-tiba, konon tikungan mautnya hanya diketahui oleh Tuhan dan sang supirnya sendiri. Jangan pernah menawar harga bajaj lebih rendah dari tawaran pertama si abang, apalagi kalau harus sampai Tarik urat karena Cuma beda 1000perak, sekali lagi jangan. Pecinta fast to furious mungkin akan senang melihatnya, tapi sebagai penumpang, nyawa sebagai taruhannya, si abang akan ngebut sekencang bajaj dekilnya bisa dipacu dan selipan juga tikungannya lebh dahsyat daripada biasanya. Si abang tidak akan segan-segan berputar 180 derajat demi memuaskan hasratnya karena gagal dalam tawar menawar. Percayalah, 90 dari 100 orang yang naik bajaj terjadi karena keadaan terpaksa. Tarif bajaj kadang-kadang sangat tidak masuk akal, beda-beda tipis dengan argo taksi. Terlalu sering merasakan getaran didalam bajaj bisa menyebabkan iritasi permanen pada bagian selangkangan dan gerak tubuh tidak lagi seimbang, selain itu mendengar bunyi angin ribut knalpotnya selama 10 menit sama efeknya dengan 100 menit ketika anda dugem. Percaya tidak percaya, tikungan dan rem bajaj bisa kita lakukan dengan satu sentuhan (dinamakan teknologi one touch), caranya, tepak pundak si abang. Bajaj ada beberapa tipe, tipe bajaj paling bengal dinamakan ‘Bajaj Sporty’, perbedaannya bisa dilihat dari pantat bajaj yang lebih menukik daripada bajaj orisinil. Tipe bajaj seperti ini yang harus di hindari para biker jika dalam keadaan hujan atau becek. Bajaj tidak peduli jalanan macet karenanya dan juga keadaan penumpangnya, yang penting selagi bajajnya mampu masuk dalam celah sempit bahkan sedikit miring asalkan bisa dilewati ia akan terus mencobanya, hal ini yang paling sangat mengesalkan para biker dan pengendara lainnya, karena seringkali bajaj menutupi jalan yang seharusnya bisa dilewati para biker. Bajaj menaruh dendam kepada kancil, seperti bus kota benci kepada busway.

Artikel Pendidikan


Pendidikan Karakter Untuk Membangun Manusia Indonesia Yang Unggul Oleh : Thanon Aria Dewangga, Asdep Bidang Pelaksanaan dan Pelaporan Persidangan - Dibaca: 26568 kali Ada sebagian kecil kalangan berpandangan bahwa Pemerintah kurang serius dalam membenahi sektor pendidikan. Sesuatu yangdebatable karena dari berbagai sudut pandang dan dimensi, pemerintah sangat berkomitmen untuk meningkatkan taraf pendidikan. Mulai dari 20% anggaran khusus untuk pendidikan, pembangunan bangunan sekolah-sekolah yang rusak, peningkatan taraf hidup dan kualitas guru dan lain-lain. Pendidikan adalah elemen penting dalam pembangunan bangsa karena melalui pendidikan, dasar pembangunan karakter manusia dimulai. Yang masih hangat dalam pikiran penulis, yang terlahir di era 70-an, di sekolah dasar kita dibekali pendidikan karakter bangsa seperti PMP dan PSPB sampai akhirnya diberikan bekal lanjutan model Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Pendidikan karakter merupakan salah satu hal penting untuk membangun dan mempertahankan jati diri bangsa. Sayang, pendidikan karakter di Indonesia perlu diberi perhatian lebih khusus karena selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai. Pendidikan karakter yang dilakukan belum sampai pada tingkatan interalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan di Indonesia saat ini cenderung lebih mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan, namun mengabaikan pendidikan karakter. Pengetahuan tentang kaidah moral yang didapatkan dalam pendidikan moral atau etika di sekolah-sekolah saat ini semakin ditinggalkan. Sebagian orang mulai tidak memperhatikan lagi bahwa pendidikan tersebut berdampak pada perilaku seseorang. Padahal pendidikan diharapkan mampu menghadirkan generasi yang berkarakter kuat, karena manusia sesungguhnya dapat dididik , dan harus sejak dini. Meski manusia memiliki karakter bawaan, tidak berarti karakter itu tak dapat diubah. Perubahan karakter mengandaikan suatu perjuangan yang berat, suatu latihan yang terus-menerus untuk menghidupi nilai-nilai yang baik dan tidak terlepas dari faktor lingkungan sekitar. Era keterbukaan informasi akibat globalisasi mempunyai faktor-faktor negatif antara lain mulai lunturnya nilai-nilai kebangsaan yang dianggap sempit seperti patriotisme dan nasionalisme yangdianggap tidak cocok dengan nilai-nilai globalisasi dan universalisasi. Kekhawatiran terhadap pembangunan karakter bangsa yang dimulai dari pendidikan usia dini menjadi perhatian khusus dari Presiden SBY. Dalam beberapa kesempatan Sidang Kabinet, Presiden dan Wakil Presiden mendiskusikan hal-hal yang menjadi perhatian masyarakat dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain masih adanya isu dan tantangan sosial yang seharusnya dapat dipecahkan atas hasil kontribusi sektor pendidikan. Sebagai contoh, meskipun bangsa ini telah memiliki falsafah Pancasila dan ajaran agama, tetapi masih banyak terjadi aksi kekerasan antar komunal atau antar umat beragama. Presiden dalam kunjungannya ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Terbatas tanggal 31 Agustus 2012 yang membahas Program Strategis Pemerintah di bidang Pendidikan berharap perlu ada kontribusi yang dapat disumbangkan oleh sektor pendidikan untuk memperkuat toleransi, baik nilai sikap mental dan perilaku bagi bangsa yang majemuk untuk lebih baik lagi. Sikap toleransi harus dibangun, diajarkan, dan diperkuat kepada anak didik hingga tingkat wajib belajar 9 atau 12 tahun, sehingga diharapkan dapat membuahkan sesuatu yang baik. Wajib belajar 9 tahun dapat dikatakan sebagai formative years, yaitu waktu untuk membentuk karakter, nilai, sikap, dan perilaku bagi perjalan kehidupan manusia. Jika pemerintah dapat mengajarkan sikap toleransi dengan metodologi yang tepat, maka hal ini akan melekat lama. Tidak hanya dalam kesempatan di Sidang Kabinet, dalam beberapa acara antara lain National Summit dan Peringatan Hari Ibu, Presiden SBY menekankan pentingnya nation character building . Kutipan pernyataan Presiden SBY adalah sebagai berikut: “Dalam era globalisasi, demokrasi, dan modernisasi dewasa ini, watak bangsa yang unggul dan mulia adalah menjadi kewajiban kita semua untuk membangun dan mengembangkannya. Character building penting, sama dengan national development yang harus terus menerus dilakukan. Marilah kita berjiwa terang, berpikir positif, dan bersikap optimistis. Dengan sikap seperti itu, seberat apapun persoalan yang dihadapi bangsa kita, insya Allah akan selalu ada jalan, dan kita akan bisa terus meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia”. Poin dari pernyataan di atas adalah pendidikan karakter mempunyai fungsi strategis bagi kemajuan bangsa, harus ada komitmen untuk menjalankan pendidikan karakter sebagai bagian dari jati diri bangsa. Komitmen yang harus kita jalankan semua, mengacu kepada 5 nilai karakter bangsa untuk menjadi manusia unggul yang disampaikan oleh Presiden SBY yaitu : 1. Manusia Indonesia yang bermoral, berakhlak dan berperilaku baik; 2. Mencapai masyarakat yang cerdas dan rasional; 3. Manusia Indonesia ke depan menjadi manusia yang inovatif dan terus mengejar kemajuan; 4. Memperkuat semangat “Harus Bisa”, yang terus mencari solusi dalam setiap kesulitan; 5. Manusia Indonesia haruslah menjadi patriot sejati yang mencintai bangsa,Negara dan tanah airnya. (Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional 2011, Jumat 20Mei 2011) Pendidikan bukan hanya membangun kecerdasan dan transfer of knowledge, tetapi juga harus mampu membangun karakter atau character building dan perilaku. Dengan hakekat pendidikan dan dibangun metodologi yang tepat, maka diharapkan dapat dibangun intellectual curiosity dan membangun common sense. Tidak bisa ditunda lagi, generasi penerus bangsa harus serius untuk dibekali pendidikan karakter agar dapat memenuhi 5 nilai manusia unggul di atas.